Boyke Agus Trianto
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Bidang Khusus Kepemimpinan Teknologi Informasi
Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Dalam paper ini dibahas mengenai bagaimana sistem pencatatan sapi perah menemui kendala banyak kendala yang menyebabkan tidak berkembangnya sistem pencatatan dikarenakan faktor keamanan dan tidak praktisnya peralatan yang ada. Kendala tersebut walaupun persentasenya tidak begitu besar namun dapat mempengaruhi kehandalan data dan informasi di tingkat eksekutif organisasi maupun pemerintah. Kegagalan sistem pencatatan yang terbesar adalah tidak mampu mendukung informasi, dan kesalahan terbesar dalam sistem informasi ketika tidak dapat memberikan pengetahuan yang layak sehingga kondisinya akan semakin parah ketika keputusan itu dibuat bukan berdasarkan catatan yang ada.
Sistem pencatatan sapi perah hingga kini telah berada dimasa transisi dimana belum optimalnya penggunaan teknologi informasi sehingga menimbulkan banyak ancaman keamanan data dan informasi. Ancaman tersebut dapat terjadi oleh manusia maupun lingkungan dan dapat berpotensi terjadinya kehilangan data maupun tidak handalnya informasi karena masalah geografis. Salah satu pengamanan yang paling masuk akal untuk diterapkan yaitu dengan melakukan totalitas otomasi teknologi pencatatan dari peternak ke pusat pengolahan data sehingga mengurangi resiko dan menurunkan tingkat ancaman akibat dari media fisik yang panjang dan membutuhkan waktu serta biaya dengan teknologi Wireless Sensor Networks (WSNs). Beberapa arsitektur WSNs disajikan dalam paper ini untuk memberi gambaran bagai sistem ini bermanfaat sebagai jawaban atas permasalahan yang ada.
Gambar Alur pelayanan IB dan keswan di koperasi persusuan[6].
Referensi:
[1] DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN. PETUNJUK TEKNIS PEMBIBITAN TERNAK RAKYAT (VBC). Peraturan Direktur Jenderal Peternakan No. 07007/HK.030/F/05/2008. Jakarta : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Mei 7, 2008.
[2] Santos, José Eduardo P. Impact of Nutrition on Dairy Cattle Reproduction. The Cattle Site. [Online] Agustus 2008. [Cited: Nopember 29, 2010.] http://www.thecattlesite.com/articles/1568/impact-of-nutrition-on-dairy-cattle-reproduction.
[3] Noordhuizen, Jos P.T.M. Changes in the veterinary management of dairy. Vetscite. [Online] April 2001. [Cited: Nopember 29, 2010.] www.vetscite.org/publish/articles/000018/.
[4] Direktorat Budidaya Peternakan, Depertemen Pertanian. Model Budidaya Sapi Perah Teknologi JICA. Jakarta : Direktorat Budidaya Peternakan, Depertemen Pertanian, 2005.
[5] Harsono, Y and dkk. Ideologi koperasi menatap masa depan. Tangerang : Pustaka Widyatama, 2006. ISBN 979-6610-76-0.
[6] MATERI PELATIHAN RECORDING SAPI PERAH. Pammusureng. Bandung : IDHIA, 2005.
[7] Thrusfield, Michael. Veterinary Epidemiology. Oxford : Blackwell Publishing, 2005. ISBN-13:978-1-405-15627-1.
[8] Perry, B.D., et al., et al. Investing in animal health research to alleviate proverty. Nairobi, Kenya : International Livestock Research Institute, 2002. ISBN 92-9146-108-3.
[9] Moran, John. Business management for tropical dairy farmers. Collingwood : Landlinks Press, 2009. Department of Primary Industries, Victoria.
[10] Rahardjo, Budi. Keamanan sistem informasi berbasis Internet. Bandung : PT Insan Infonesia, 2005.
[11] Du, Ke-Lin and M.N.S.Swamy. Wireless communication system. New York : Cambridge University Press, 2010. ISBN 978-0-521-11403-5.
[12] Rutenbeck, Jeff. Tech terms. Burlington : Elsevier Inc., 2006. ISBN 13: 978-0-240-80757-7.
[13] Mobile Ad Hoc Networking Approach to Detecting and Querying Events Related to Farm Animals. Wietrzyk, M. Radenkovic B. Silicon Valley, USA : IEEE International Conference on, 2006.
0 komentar:
Posting Komentar