Tampilkan postingan dengan label cbhrm. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cbhrm. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 Mei 2012

0 [CBHRM] Model Kompetensi

Model Kompetensi
Spencer menyatakan  bahwa  model  kompetensi  memuat  daftar  kompetensi  yang umumnya ditemukan pada para pekerja dengan performa kinerja  yang  maksimal.
Daftar  kompetensi  biasanya  digolongkan  kedalam  beberapa  kelompok  yang berbeda.  Pembangunan model  kompetensi  harus  disesuaikan  dengan  kebutuhan pekerjaan dari organisasi dimana model akan diterapkan.  Dalam suatu organisasi/perusahaan  model kompetensi digunakan untuk berbagai tujuan, umumnya tujuan membuat model kompetensi adalah :
a.  Menyediakan sarana untuk menerapkan konsep kompetensi sesuai dengan kebutuhan organisasi.
b.  Untuk memahami  variabel-variabel  yang  menentukan kinerja dan korelasi diantara variabel tersebut.
c.  Untuk dapat menyebarkan kompetensi secara cepat di sebuah organisasi.

Sebuah  model  kompetensi  harus  mempunyai  dua  dimensi  :  jenis  kompetensi  dan pada  level  mana  kompetensi  tersebut  ada.  Level  atau  tingkatan,  merujuk  pada  apakah  kompetensi  tersebut  merupakan  kompetensi  yang  tampak  seperti keterampilan  dan  pengetahuan,  atau  merupakan  karakteristik  tersembunyi  seperti motif, karakterisitik pribadi, konsep diri dan nilai-nilai.

Menurut Miller (2001) ada dua alasan pokok pada organisasi untuk menggunakan kompetensi.  Pertama,  aplikasi  dari  kompetensi  untuk  penilaian, training  dan proses  personalia  yang  lain  akan  membantu  meningkatkan  prestasi  karyawan. Kedua,  kompetensi  menyediakan  cara  untuk  mengungkapkan  nilai  perusahaan sehingga  kebutuhan  mereka  dapat  diwujudkan  dalam  praktek  SDM  dan dimengerti  oleh  individu  dan  tim  pada  suatu perusahaan.  Alasan  lainnya  adalah sebuah cara untuk mencapai perubahan kebudayaan dan meningkatkan skill.

 Untuk  lebih  memperjelas  tentang  model kompetensi  maka  digambarkan  struktur
model kompetensi pada Gambar di bawah ini:



Senin, 21 Mei 2012

0 [CBHRM] Jenis Kompetensi

Jenis Kompetensi
Spencer  menyatakan  bahwa  berdasarkan  kriteria  yang  digunakan  untuk memprediksi kinerja suatu pekerjaan. 

Kompetensi terbagi atas dua kategori yaitu:
1)  Threshold  Competencies, merupakan  karakteristik  utama  yang  harus  dimiliki oleh  seseorang  agar  dapat  melaksanakan  pekerjaannya  dengan  baik,  akan tetapi tidak membedakan seseorang yang berkinerja tinggi dengan kinerja rata-rata  (Meliputi  pengetahuan  (knowledge)  atau  keahlian  dasar  seperti kemampuan untuk membaca). Contohnya untuk seorang tenaga penjual adalah pengetahuan tentang produk atau kemampuannya mengisi formulir.
2)  Differentiating  Competencies. Merupakan  faktor-faktor  yang  membedakan seseorang  yang  berkinerja  tinggi  dengan  yang  berkinerja  rendah.  Misalnya seseorang  yang  memiliki  orientasi  motivasi  biasanya  yang  diperhatikan penetapan  sasaran  yang  melebihi  apa  yang  telah  ditetapkan  oleh  organisasi. Contohnya  kompetensi  seorang  sales  yang  memiliki  motivasi  tinggi  dapat menetapkan  sasaran  jauh  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  kinerja  pada tingkat rata-rata.

Referensi:
- Spencer, Jr. Competence at Work Model for Superior Performance, United State of America : John Wiley Sons. 1993.

0 [CBHRM] Definisi Kompetensi

Definisi Kompetensi
Dalam  kamus  Inggris  Indonesia  Echols  dan  kawan-kawan (1992) mengartikan kompetensi  sebagai  kemampuan  atau  kecakapan.  Konsep  kompetensi  bukanlah merupakan  sesuatu  yang  baru.  Menurut  Mitrani, dkk.  (1992)  gerakan  mengenai kompetensi  telah  dimulai  di  akhir  tahun  1960-an  atau  awal  1970-an  oleh Organisasi  Psikologi  Industri  Amerika.  Organisasi  tersebut  mengidentifikasi banyaknya hasil studi tentang sikap, pengetahuan, prestasi belajar di sekolah tidak dapat menentukan kinerja atau keberhasilan seseorang dalam kehidupan. Temuan tersebut  telah mendorong  dilakukannya  penelitian  untuk  mengetahui  variable kompetensi  apa  yang  diperkirakan  berpengaruh  terhadap  kinerja  seseorang terlepas dari faktor ras, gender dan sosio ekonomi.

Spencer  menambahkan  bahwa kompetensi  seseorang  menjadi  ciri  dasar  individu dikaitkan  dengan  standar  kriteria  kinerja  yang  efektif  dan  atau  superior.  Dari penjelasan di atas Spencer berpendapat bahwa kompetensi disamping menentukan perilaku  dan  kinerja  seseorang  juga  menentukan  apakah  seseorang  melakukan pekerjaannya  dengan  baik  berdasarkan  standar  kriteria  yang  telah  ditentukan. (Spencer, 1993.



Referensi:
- Spencer, Jr. Competence at Work Model for Superior Performance, United State of America : John Wiley Sons. 1993.
- Mitrani, Alain D., Dalziel, Murray et.al,  Competency Based Human Resource Management: Value-driven Strategies for Recruitment, Development and Reward, Hay Group, 1992.

1 [CBHRM] Karakteristik dan Klasifikasi Kompetensi


Karakteristik Kompetensi

Spencer menyatakan bahwa ada lima karakteristik kompetensi, yaitu:
1)  Motif (Motive), yaitu apa  yang  secara  konsisten  dipikirkan  atau  keinginan-keinginan yang menyebabkan melakukan tindakan. Motif merupakan apa yang mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.  Contoh: motif  berprestasi  akan  memotivasi  orang-orang  secara  terus menerus  untuk  merancang  tujuan  yang  cukup  menantang  serta  mengambil tanggungjawab  atas  pekerjaannya  dan  menggunakan  umpan  balik  untuk menjadi lebih baik.

2)  Sifat/Ciri  bawaan (Trait),  yaitu  ciri  fisik  dan  reaksi-reaksi  yang  bersifat konsisten  terhadap  situasi  atau  informasi.  Contoh:  reaksi  waktu,  luas pandangan yang baik merupakan kompetensi bagi seorang pilot.

3)  Konsep diri (Self Concept), yaitu sikap, nilai atau self image dari orang-orang. Contoh: percaya diri (self confidence), keyakinan bahwa ia akan efektif dalam berbagai situasi, merupakan bagian dari konsep dirinya.

4)  Pengetahuan (Knowledge),  yaitu  suatu  informasi  yang  dimiliki  seseorang khususnya  pada  bidang  spesifik.  Pengetahuan  merupakan  kompetensi  yang kompleks.  Biasanya  tes  pengetahuan  mengukur  kemampuan  untuk  memilih jawaban  yang  paling  benar,  tetapi  tidak  bisa  melihat  apakah  seseorang  dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya itu.
5)  Keterampilan (Skill),  kemampuan  untuk  mampu  melaksanakan  tugas-tugas fisik dan mental tertentu. Contohnya seorang dokter gigi memiliki kemampuan menambal  dan  mencabut  gigi  tanpa  merusak  syaraf atau  seorang  programmer komputer memiliki kemampuan mengorganisasikan 50.000 kode dalam logika yang sekuensial. (Spencer, 1993)

Karakteristik  kompetensi  tersebut  juga  mencerminkan  kompetensi  yang  dimiliki seseorang.  Kompetensi  individu terbagi  menjadi  dua  bagian  yaitu  kompetensi yang kelihatan dan yang tidak kelihatan seperti di bawah ini:
Referensi:
- Spencer, Jr. Competence at Work Model for Superior Performance, United State of America : John Wiley Sons. 1993.
 

Blog CIO Indonesia Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates