Kamis, 06 Desember 2012

0 Porter's Five Forces Framework

Teknik pada kerangka kerja Porter’s Five Forces menguji domain bisnis dengan sesuatu dimana organisasi beroperasi, serta mengenali tekanan bisnis yang menunjang organisasi. Michael Porter membagi sumber potensial tekanan industry ke dalam lima kategori yang dijelaskan dalam gambar berikut:
Kerangka Kerja Porter’s Five Forces [1]
Berikut ini merupakan beberapa pertanyaan untuk mengidentifikasi faktor diantara domain bisnis yang berpengaruh potensial terhadap organisasi baik positif maupun negative.

1. Industry Competitors :
  • Pada tingkatan berapa suatu produk atau jasa berada dalam kompetisi industri?
  • Apakah organisasi berada pada posisi kompetisi yang baik atau hanya sebagai pemain minor?
  • Apakah ada sebagian besar kompetitor yang memegang kuasa dalam industri?



2. New Entrants :
  •  Apakah terdapat rintangan seperti dibutuhkan sejumlah uang yang banyak?
  • Apakah memungkinkan suatu organisasi memulai usahanya dalam menawarkan produk atau jasa tanpa keuangan yang cukup?
  • Pendatang baru seperti apa yang mungkin masuk ke dalam industry?

3. Substitutes :
  • Apa pengganti yang tersedia?
  • Pada posisi mana suatu organisasi ketika dibandingkan dengan pengganti yang ada?

4. Buyers :
  • Berapa banyak pilihan yang dimiliki pembeli?
  • Dapatkah mereka menggantikan penyedia dengan mudah?
  • Apakah mereka punya relasi penyedia lain atau hanya pada penyedia tertentu saja?

5. Supplier :
  • Berapa banyak penyedia yang ada?
  • Apakah bisa dikatakan suatu situasi yang kompetitif ketika organisasi dapat memilih banyak penyedia?
  • Apakah penyedia memiliki relasi yang banyak dengan industry karena mereka hanya beroperasi pada penyediaan barang atau jasa yang terbatas?

Analisis Porter’s Five Forces membutuhkan pengetahuan tentang industri dan organisasi atau individu yang terlibat. Ruang lingkup seperti produk pengganti bisa saja sulit untuk dianalisis atau bisa saja malah tidak dijumpai. Beberapa pendatang baru mungkin saja menghadapi rintangan yang berat karena masalah finansial sehingga tidak bisa ikut dalam persaingan industri.

Referensi:
Cadle, J., Paul, D., & Turner, P. (2010). Business Analysis Techniques, British Informatics Society Limited, UK.

Artikel Terkait perkategori

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog CIO Indonesia Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates